Jumat, 12 Mei 2017

Sebuah Essai, Menuju Tangsel 2020



Sebuah Essai
MENUJU TANGSEL 2020


Ketika menyatakan pencalonan diri sebagai Walikota Tangerang Selatan pada Pilkada 2020 banyak yang mempertanyakan keseriusan saya. Saya memahami kepenasaran dan anggapan bahwa yang saya sampaikan hanyalah lelucon belaka mengingat profesi saat ini hanyalah seorang Penulis Buku, bukan Pengusaha sukses dan bukan juga seorang Direktur di sebuah perusahan besar.

Artikel ini dibuat sebagai jawaban, bahwa saya serius untuk masuk kedalam kancah perpolitikan di Indonesia dan dalam kesempatan ini bermaksud menyampaikan sebuah konsep atau rancangan Program Kerja Unggulan yang akan diusung untuk meraih dukungan dari Anda sekalian sebagai para Pembaca dimanapun Anda berada.
        I
ü  Ketuhanan Yang Maha Esa
ü  Pasal 29 UUD 1945

Saya seorang muslim, perjalanan hidup telah membawa saya pada pemahaman Islam yang orang umumnya bisa mengatakan cukup mendalam. Dalam hal ini siapapun Anda boleh dan dipersilakan untuk berdiskusi dengan saya mengenai filosofi Ketuhanan dan Kemanusiaan dalam Agama Islam secara mendalam serta hubungannya dengan penerapan atau aktualisasi Al Quran dalam pembangunan tata kehidupan masyarakat Madani.

Bukan hanya Islam saja, saya pribadi merasa diberkati dengan keberuntungan yang besar karena telah melalui masa-masa untuk sedikit banyak mempelajari ajaran Agama lainnya yang ada di Indonesia, baik Nasrani, Hindu, maupun Buddha dan Konghucu, serta telah sempat pula mengenal ajaran Leluhur melalui diskusi langsung kepada beberapa Suku Pemegang Adat Nusantara, khususnya Sunda dan Jawa.

Dalam hal ini saya menemukan bahwa secara esensi ajaran Ketuhanan dari masa ke masa adalah sama. Yaitu bagaimana manusia bisa hidup selaras dan harmonis berhubungan dengan Tuhan dalam lingkup keyakinan dan hubungan dengan sesama manusia dan alam dalam lingkup praktis dan pragmatis.

Anda sekalian yang beragama Nasrani, Hindu, Buddha, dan Konghucu dipersilakan untuk berdiskusi dengan saya mengenai aplikasi Ajaran Ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat berdasarkan Kitab Anda masing-masing. Walaupun ada dalam keragaman, kita akan temukan bahwa secara hakikat Petunjuk Tuhan yang datang kepada manusia melalui para UtusanNya adalah sama biarpun menghasilkan tata peribadatan yang berbeda dan penggunaan istilah serta jalan atau pendekatan untuk sampai kepadaNya yang beragam.

Maka dalam hal ini saya ingin menyampaikan, bahwasannya jalan menuju Kepemimpinan yang akan saya angkat bertema religius dan spiritual, sebuah jalan berdasarkan atas Petunjuk Tuhan Yang Maha Esa sejauh yang saya pahami dengan latar belakang seorang Muslim.

Namun, walaupun Muslim saya tidak menyebut Jalan Kepemimpinan ini sebagai jalan Islam semata karena pada dasarnya jalan ini ada dalam ajaran agama dan kepercayaan manapun. Saya lebih nyaman menyebutnya sebagai Jalan Pancasila sehubungan dengan inilah dasar negara dan cara pandang bangsa Indonesia yang disepakati para Bapak Pendiri Bangsa yang telah kita kenali bersama.

Bukan Pancasila yang asal, namun Pancasila yang sedemikian rupa sehingga bisa dilihat dan diaplikasikan sebagai Petunjuk dari Tuhan. Hal ini karena dalam Pancasila terdapat kristalisasi dari semua ajaran Agama dan Kepercayaan di Indonesia. Pancasila mengandung semua inti ajaran luhur yang ada di setiap tanah di Indonesia dan bahkan di Dunia, sehingga pantaslah apabila kita menyebutnya sebagai Petunjuk atau Pedoman yang berasal dari Tuhan.

Tuhan kita adalah Tuhan Yang Maha Esa, Esa berarti hanya satu dan sama. Walaupun setiap agama dan kepercayaan menyembahNya dengan cara yang berbeda, Dia adalah Esa.

Dalam jalan menuju Kepemimpinan di Tangerang Selatan,  saya mengkampanyekan perlunya kita belajar saling hormat menghormati atas keyakinan agama dan kepercayaan yang berbeda itu bukan karena Tuhan yang kita sembah berbeda, melainkan penghormatan dilakukan karena jalan dan tata peribatan yang dilakukan berbeda berdasarkan keyakinan masing-masing yang umumnya diwariskan dari orang tua.

Apabila Anda termasuk yang setuju dengan pandangan saya memaknai hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa seperti di atas, besar kemungkinan Anda berpotensi untuk menjadi pemilih saya dan bahkan akan sukarela untuk membantu kampanye yang diperlukan.

        II
ü  Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
ü  Persatuan Indonesia
ü  Pasal 33 dan 34 UUD 45

UUD 45 adalah Konstitusi Bangsa Indonesia, setelah merdeka lebih dari 70 tahun rupanya belum ada satu wilayah Kota ataupun Kabupaten yang berhasil mewujudkan harapan yang dituliskan oleh para Pendiri Bangsa di pasal 33 dan 34 UUD 45 secara utuh dan menyeluruh.

Program Kerja saya sederhana, dalam 5 tahun dari tahun 2020 sampai dengan 2025 kita akan mengusahakan penerapan Pasal 33 dan 34 UUD 45 dengan nyata. Wujud keberhasilannya adalah perikehidupan yang layak bagi seluruh rakyat Tangerang Selatan dalam sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan.

Janji kampanyenya adalah: Tidak akan ada pasca kepemimpinan saya, rakyat yang tidak bisa memperoleh penghidupan atau pencarian nafkah yang layak bagi keluarganya senilai UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten) yang ditetapkan Pemerintah.

Bagi saya, penetapan UMK oleh sebuah pemerintahan Kota atau Kabupaten berarti Pemerintah yang sedang berjalan sanggup menjamin nilai tersebut dipenuhi oleh setiap warganya yang telah menikah. Tahun 2017 ini UMK untuk Kota Tangerang Selatan ditetapkan sebagai Rp 3.295.075,88.

Bagaimana bisa?

Yang pertama adalah dengan penerapan sistem Lumbung Koperasi. Lumbung Koperasi adalah istilah yang saya sebut untuk Koperasi yang dipimpin oleh seorang Pejabat Pemerintah atau Pemimpin Warga. Pemimpin Warga yang dimaksud adalah RT, RW, Lurah, Camat, dan Walikota sebagai Pemimpin tertinggi di Kota atau Bupati di Kabupaten.

Yang akan dilakukan di setiap Lumbung Koperasi adalah pengumpulan dana bersama. Lumbung Koperasi akan mulai didirikan di setiap tatar RT dan RW. Wilayah RW ditetapkan terdiri atas 3 (tiga) RT, sementara 1 (satu) RT terdiri atas setidaknya 40 (empat puluh) Kepala Keluarga dan tidak lebih dari 80 (delapan puluh) Kepala Keluarga.

Berarti tiga RW terdiri dari sekurang-kurangnya 120 Kepala Keluarga atau KK. Jumlah ini cukup untuk mulai membuat Lumbung Koperasi. Yang pertama dan utama untuk dibangun adalah usaha Sembako. Kita akan mulai dengan penyediaan beras. Setiap KK membeli beras hanya dari Lumbung Koperasi masing-masing.

Apabila kebutuhan satu KK dalam satu bulan dirata-ratakan misalnya 30 Kg, maka warga satu RW akan membeli beras perbulannya 30 kg x 120 KK = 3600 Kg atau 3,6 Ton. Kita akan membeli beras sama-sama dan sekaligus setiap bulan langsung dari pabrik beras di kota-kota yang merupakan penghasil beras.

Tentunya harga beras ketika membeli kiloan dengan tonan akan berbeda. Dengan membeli banyak dan sekaligus kita akan memperoleh diskon rabat atau diskon kuantitas, katakanlah setidaknya sampai 30%. Ini jelas berarti penghematan bagi warga.

Itu adalah jumlah yang dilakukan oleh level RW, bagaimana jika pembelian beras dilakukan oleh Lumbung Koperasi setingkat Kecamatan? Maka kita akan bisa membeli ratusan ton dari kota-kota lain penghasil beras. Hasilnya, harga beras bisa berkurang bahkan sampai 50% dibandingkan dengan membeli kiloan di warung beras.

Kita akan melakukan ini untuk setiap Sembako sehingga terjadilah penurunan harga Sembako di Tangerang Selatan. Bukan hanya penurunan harga yang menjadi keuntungan atau kebaikan bagi kita, tingkat gizi akan bisa kita naikan karena setiap keluarga akan sanggup membeli daging ayam, sapi, domba, kambing, ikan, dan susu dengan harga jauh lebih murah.

PKK setiap wilayah bisa menetapkan rencana belanja mingguan secara serempak kepada setiap ibu rumah tangga. Dalam daftar belanja mingguan, menu makan setiap warga bisa ditentukan agar setiap keluarga mendapat pasokan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi harian yang baik.

Bayangkan, dengan kekuatan Lumbung Koperasi sekota Tangerang Selatan apa yang tidak bisa kita kuasai bersama apabila semua warganya guyub dan mau melakukan gotong royong?

Kita lanjutkan…

Apa target selanjutnya? Bisa apa saja pada dasarnya. Mari kita lihat Pom Bensin di Tangerang Selatan, ada berapa jumlah Pom Bensin di setiap Kecamatan? Katakanlah masing-masing ada 10 Pom Bensin. Ayo kita beli semua Pom Bensin tersebut.

Bagaimana caranya?

Sama seperti kita menguasai perdagangan Sembako di atas. Setiap KK menabung uang Rp 100 ribu per bulan. Akan terkumpul 12 Milyar dalam setahun apabila satu Kecamatan terdiri dari 10 ribu KK. Dengan 12 Milyar ini Pemilik setiap Pom Bensin Pertamina bisa kita minta dengan sukarela atau sedikit terpaksa untuk menjual kepemilikan kepada Lumbung Koperasi.

12 Milyar digunakan sebagai Uang Muka atau DP untuk mencicil kepemilikan 10 (sepuluh) Pom Bensin selama 5 tahun ke depan. Di tahun pertama kita sudah akan mendapatkan keuntungan usaha Pom Bensin, keuntungan itu diputar untuk mencicil tahun-tahun selanjutnya sehingga setelah 5 tahun masa kepemimpinan Walikota, semua Pom Bensin di Kota Tangerang Selatan sudah menjadi milik warga, milik rakyat.

Tahun kedua, uang menabung Rp 100 ribu per bulan bisa kita gunakan untuk menguasai bisnis yang menguasai hajat hidup orang banyak lainnya seperti telekomunikasi. Termasuk di dalam bidang telekomunikasi adalah pulsa telepon seluler atau HP, TV Kabel, dan tentunya Internet. Semua itu bisa kita dapatkan untuk setiap rumah dengan harga 50% sampai 70% lebih murah daripada biaya yang dikeluarkan saat ini.

Bayangkan apabila setiap Menara Telekomunikasi kita beli semuanya, termasuk peralatan teknologi yang ada di atasnya. Kerjasama kita dengan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi milik negara seperti Telkomsel akan jadi seperti Pom Bensin di atas.

Sukakah Anda semua warga Tangsel apabila biaya telekomunikasi turun sampai 70% untuk setiap rumah? Sukakah Anda yang saat ini tidak memiliki akses pada Internet dan TV Kabel diberikan semua itu untuk Anda gunakan tidak hanya sekedar sebagai hiburan tetapi untuk menambah wawasan, pendidikan, dan untuk mencari uang dengannya?

Atas Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa itu semua saya janjikan akan diberikan kepada Anda semua dalam masa kepemimpinan saya dan bahkan lebih dari itu.

Badan Penelitian terbesar di Indonesia ada di Serpong, memang itu adalah aset nasional atau negara, tetapi dalam kapasitas sebagai Walikota dan atas dukungan Anda semua, maka kita akan meminta sebagian teknologi tinggi yang ada untuk diterapkan di Tangerang Selatan.

Ada sebuah teknologi yang saya sangat tertarik untuk kita semua bisa gunakan di rumah kita, Tangsel. Dengan teknologi ini kita bisa melakukan penghematan biaya listrik dalam sebulan sampai setengahnya (50%). Ya, setengahnya! Teknologi ini masih sangat baru, perlu modal besar untuk mewujudkannya. Saya bilang, apabila benar terbukti bisa bekerja demikian, marilah terapkan di sejuta rumah di Tangerang Selatan.

Sekarang mari kita hitung: Sembako, Telekomunikasi, BBM, dan Listrik sudah ditawarkan penguasaanya kepada Anda semua sebagai warga Tangsel. Bukan sekedar harganya turun, tetapi pemerataan perekonomian yang akan kita wujudkan bersama. Dan hal ini hanya mungkin terjadi apabila Anda semua mau guyub dan melakukan prinsip dasar gotong royong secara nyata dalam mewujudkannya.

Itulah berkah dari mengamalkan Pancasila sila ketiga: Persatuan Indonesia.
Anda sudah bersatu hati untuk semua, oleh karenanya menjadi sebuah kepantasan ketika berkah Tuhan turun dari langit dan bumi di Tangerang Selatan.

Iwan Fals dalam lagu Manusia Setengah Dewa berkata: “Wahai Manusia Setengah Dewa turunkan harga sekarang juga”. Saya bukan Manusia Setengah Dewa, namun apabila konsep di atas bisa menjadi kenyataan maukah Anda bersyukur kepada Yang Maha Kuasa dengan sesungguh-sungguhnya? Karena pengetahuan yang saya dapatkan di atas bukanlah karena kepandaian otak saya. Apa yang saya sampaikan dan bagaimana saya menyatakan diri untuk menjadi Pemimpin di Kota Tangerang Selatan semata karena karunia kemampuan untuk memahami Kitab Suci yang saya pahami dalam sebuah ketidaksengajaan.

Seperti dibimbing oleh “kebetulan yang bukan kebetulan” untuk kemudian bisa menuliskan artikel ini dan menyampaikan kepada Anda para Pembaca dimana pun berada berdasarkan apa yang saya pahami dari Kitab-kitab Suci yang saya baca dan pelajari dengan seksama.

Baiklah, ketika Anda sudah menyadari bahwa dengan kekuatan Lumbung Koperasi kita bisa menguasai berbagai cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 33 UUD 45, maka saya akan sampaikan program selanjutnya. Karena tanpa program berikut ini tidak akan mungkin yang di atas bisa terwujud.
Program selanjutnya adalah tentang:

III
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Ini adalah tentang konsep Kepemimpinan yang akan dibangun di Tangerang Selatan. Yaitu mulai dari Ka RT, Ka RW, Lurah, Camat, sampai Walikota. Sebetulnya kelengkapannya masih ada dua di atasnya, yaitu Gubernur dan Presiden. Ketika sampai kepada Presiden genaplah 7 Lapis Kepemimpinan sebagaimana istilah 7 Lapis Langit yang ada di Al Quran.

Kita akan menuju 7 Lapis Langit itu, namun marilah sebelum itu kita wujudkan dulu 5 Lapis Langit agar mudah jalan menuju Langit ke Tujuh.

Setiap Kepala RT mestilah dilihat sebagai seorang Perwira di dalam tatanan masyarakat. Ka RT adalah lapis ujung tombak yang sangat penting bagi pembentukan dan kesuksesan lapisan-lapisan di atasnya. Oleh karenanya selain beban tanggung jawab atau kewajiban yang dipikul oleh setiap Ka RT mestilah ada hak yang diterimanya.

Penghormatan adalah sesuatu yang pertama bisa dilakukan warga kepada RT-nya. Selain itu saya menghitung, bahwasannya pendapatan atau gaji yang pantas diterima seorang Ka RT tidak kurang dari Rp 10 Juta.

Dalam kepemimpinan saya, Ka RT dari sejak terpilihnya mestilah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan di Pusat Pelatihan Kepemimpinan Kota Tangerang Selatan, materinya terutama tentang Kepemimpinan namun bukan hanya itu. Seorang RT mesti belajar tentang ekonomi dan akuntansi dasar, perlu memahami ilmu sosiologi, antropologi, pertanahan, dan bahkan psikologi.

Ka RW bahkan lebih dari itu, pendidikan bagi Ka RW lebih lama dan materinya lebih tinggi. Apalagi menjadi seorang Lurah dan Camat. Sesungguhnya amat besar tanggung jawab seorang Pemimpin bagi warga yang dipimpinnya.

Berapa gaji seorang Ka RW? Tidak kurang dari 20 juta dalam sebulan. Dan berikut ini adalah kisaran gaji para pejabat atau perwira kita nanti:

Posisi
Gaji*
RT
10 Juta
RW
20 Juta
Lurah
30 Juta
Camat
20 Juta
Walikota
10 Juta

*Belum termasuk Hadiah yang layak diperoleh sesuai apresiasi masyarakat

Kenapa Gaji Camat dan Walikota malah turun yang berarti gaji Presiden adalah Rp 0?

Karena Hadiah yang diterima oleh Camat dan Walikota akan lebih besar dari Lurah. Hadiah? Maksudnya? Mari saya perkenalkan konsep HADIAH dalam struktur masyarakat sehubungan dengan aktifitas perekonomian dan kepemimpinan.

Ketika seorang warga datang meminta dibuatkan surat keterangan kelakuan baik, ada kebiasaan di masyarakat kita untuk memberikan sesuatu imbalan. Lazimnya saat ini disebut sebagai Pungutan Liar atau Pungli.

Inilah yang akan kita ubah bersama. Sudut pandangnya diubah sehingga tidak lagi menjadi Pungli atau Sogokan tetapi menjadi sesuatu yang diperbolehkan menurut Hukum Tuhan, bahkan baik untuk dilakukan. Hal ini tentu apabila persyaratan memenuhi kaidah Hukum Tuhan-nya memang terpenuhi.

Mari kita bayangkan, seorang warga datang meminta Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Ka RT-nya. Seorang Ka RT perlu mengevaluasi warga tersebut, apakah betul pantas untuk diberikan suratnya? Apabila memang pantas, maka berikan haknya yaitu surat tersebut. Maka Surat tersebut di dalamnya ada tanggung jawab dari Ka RT, bahwa apabila isi surat tidak benar, yang berarti Ka RT telah keliru memutuskan, boleh jadi perlu mempertanggungjawabkannya di depan Pengadilan dan menerima konsekuensi hukum yang berat.

Jadi tidak ringan beban menandatangani surat tersebut. Secara keseluruhan, pengabdian kepada masyarakat atau amanah yang diemban sebagai Pemimpin tidak ringan. Maka, adalah diperbolehkan bagi warga yang telah diberikan haknya untuk memberikan uang terimakasih semisal sebungkus rokok.

Murni adalah tanda terimakasih dan terlarang seorang Ka RT memintanya. Apabila ada Ka RT dalam kepemimpinan saya terbukti meminta imbal jasa kepada warga atas apa yang menjadi hak warga, akan saya copot jabatannya.

Ketika diangkat sebagai Pemimpin, setiap level Pemimpin akan disumpah atas nama Tuhan Yang Maha Esa dengan Nama Tuhan yang disebut sebagaimana keyakinan agama dan kepercayaannya masing-masing. Di masa ketika sebuah pemerintahan menggunakan Hukum Tuhan dengan baik dan benar, maka hanya warga terbaik yang cerdas, jujur dan amanah yang akan terpilih oleh masyarakat sehingga kita memiliki keyakinan bahwa mereka tidak akan menyalahgunakan konsep hadiah. Apabila masih ada keraguan, jangan pilih jadi Pemimpin! (Penjelasan lebih detil mengenai ini bisa dibaca di Buku Hikmat Membangkitkan Pancasila, Artikel ke 5 halaman 172)

Segala perbuatan menyusahkan atau merugikan warga yang dipimpin akan menjadi pelanggaran terhadap sumpah jabatan tersebut. Sudah baik apabila hukumannya hanya dicopot jabatan, bahkan inginnya saya potong tangannya apabila mengkondisikan ingin mendapat materi atau keuntungan dengan cara yang tidak pantas ketika menunaikan tugas yang menjadi kewajibannya.

Demikian itu adalah contoh di wilayah RT. Bayangkan di posisi Camat ketika yang akan berterimakasih adalah Pengusaha yang membutuhkan sebuah perijinan. Misalkan nilai proyeknya adalah 10 Milyar, bagi saya adalah wajar untuk menerima Hadiah 10 sampai 100 Juta ketika proyeknya berhasil dan menghasilkan keuntungan dan kemanfaatan bagi warga.

Tapi apabila uang yang disebutkan di atas dijadikan keharusan yang ditetapkan seorang Camat, itulah sogokan. Demikian juga apabila ada Pengusaha datang dengan memberikan iming-iming hadiah jumlah uang tertentu agar menang tender, dan Camat memenangkan peserta tender tersebut bukan karena penilaian yang benar namun karena iming-iming atau sudah diberikannya uang sogokan, maka benar-benar akan saya “potong tanggannya” baik yang menyogok maupun yang disogok akan masuk “neraka”.

Inilah era keterbukaan, silakan menerima Hadiah tapi harus terbuka. Setiap uang atau Hadiah dalam bentuk apapun harus dinyatakan secara terbuka dalam bentuk pernyataan tertulis atau dideklarasikan di Bank sehingga selalu bisa diaudit apakah dapat diterima atau tidak oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Demikian itulah kenapa gaji Camat dan Walikota menjadi turun, karena yang diperoleh dari Hadiah akan jauh lebih besar.

Sekarang kita akan masuk ke bagian terakhir, tentang:

IV
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pasal 31 dan 34 UUD 45

Sistem Lumbung Koperasi akan menggantikan sistem simpan pinjam Bank. Bank di Tangerang Selatan hanya akan berfungsi terutama dalam penyimpanan tabungan, segala fasilitas pencatatan rekening, ATM, dan lain sebagainya. Di Tangerang Selatan kemungkinan besar kita tidak membutuhkan adanya Bank Swasta, Bank yang akan bertahan adalah Bank milik Pemerintah saja.

Hal ini karena fungsi Bank Swasta dalam melakukan fungsi simpan dan pinjam atau perkreditan akan diambil alih oleh Lumbung Koperasi milik warga. Begini yang akan dilakukan:

Setiap warga atas niat Berzakat bagi umat Islam, mengeluarkan Perpuluhan bagi umat Nasrani, dan mengeluarkan Derma bagi umat Hindu, Budha, dan Konghucu mestilah dengan kesadaran ruhaninya mengeluarkan uang atau sebagian dari rezeki yang diterima setidaknya 10% per bulan kepada Lumbung Koperasi.

Misalnya ada sebuah RT yang penghasilan 40 KK-nya semua adalah UMR. Katakanlah 3 Juta per bulan. Dari situ setiap bulan akan terkumpul uang di lumbung 3 Juta x 40 KK = 12 Juta. 12 Juta inilah uang warga yang akan dikelola untuk kemaslahatan warga. Diantaranya digunakan untuk keperluan Simpan Pinjam tanpa Bunga.

Apa yang bisa dilakukan dengan 12 juta? Katakan ada seorang anak dari warga yang lulus SMA dan ingin mandiri dalam membiayai kuliahnya. Dia boleh menghadap Ka RT untuk meminta pinjaman sebagai haknya. Maka Ka RT akan menganalisa dan menilai anak tersebut. Apabila diantara calon peminjam lainnya dia adalah anak yang paling berpotensi untuk berhasil, maka uang tersebut akan jatuh kepadanya.

Anak itu boleh meminjam dengan jaminan ‘harga dirinya’ semata. Yaitu apabila dia gagal maka akan malu terhadap warga, dan mesti membayar pinjaman dengan bekerja bakti pada warga semisal menjadi petugas Lumbung Koperasi bagian angkut beras atau menjadi petugas warga membantu Siskamling.

Tetapi apabila usaha yang dilakukannya berhasil, maka si anak akan berkemampuan mencicil uang pinjaman kepada Lumbung Koperasi dan sebagaimana lazimnya semua yang berkemampuan menghasilkan uang mestilah ia mengeluarkan 10% untuk Lumbung Koperasi.

Anda lihat, tanpa perlu memasang bunga pinjaman maka uang Lumbung Koperasi akan terus bertambah atas nama saling berbagi kasih sayang yang didasarkan keyakinan kepada Tuhan bahwa dalam setiap rezeki kita ada hak orang lain yang perlu untuk dibagi atau dikeluarkan. Dan dengan mengeluarkan sebagian rezeki maka ada jaminan keyakinan bahwa rezeki yang tersisa menjadi bersih dan berkah untuk dimanfaatkan. Bukankah ini indah?

Uang Lumbung Koperasi suatu wilayah ketika berlimpah bisa digunakan untuk subsitusi silang kepada wilayah yang kekurangan. Uang yang terkumpul bisa diteruskan ke Panti Asuhan yang dibangun oleh Pemerintah Tangerang Selatan di setiap Kecamatan, dan bisa untuk membantu biaya Kesehatan dan Pendidikan warga.

Kenapa ditekankan istilah Panti Asuhan yang dibangun oleh Pemerintah? Karena Pemerintah Tangerang Selatan berjanji akan bertanggung jawab mengurus setiap anak yang tidak memiliki orang tua. Demi ALLAH yang Maha Pengasih, saya tidak akan membiarkan ada satu anak pun yang terlantar di wilayah yang saya pimpin.

Selanjutnya adalah tentang Program Kesehatan. Pasangan Calon Pilkada 2020 Tangerang Selatan saya sedang menyusun sebuah Aplikasi Program Kecerdasan Buatan yang diharapkan bisa lebih baik dari sistem BPJS saat ini.

Dengan aplikasi ini semua dokter yang ada di Tangerang Selatan akan terdata dan saling terkoneksi di sebuah website dalam sebuah server khusus. Bukan hanya Dokter tetapi semua Pasien juga. Jadi setiap warga di Tangerang Selatan akan punya Catatan Medis di Server ini yang bisa diakses dimanapun dengan ijin akses tertentu dalam artian ada sistem Kata Kunci atau Password di dalamnya.

Dengan akses internet yang dimiliki setiap warga maka akan mudah sekali masuk ke dalam jaringan sistem ini. Langkah pertamanya adalah Anda bisa mengakses semua informasi tentang kesehatan yang benar dan akurat. Misalnya ketika Anda sakit kepala, maka Anda cari tahu bagaimana penanganan sakit kepala yang baik dan benar dari berbagai referensi yang ada di dalam sistem. Tidak semua penyakit harus datang ke Dokter tentunya.

Namun ketika ada penyakit yang muncul dan agak berbeda dari kondisi umum, langkah pertamanya adalah Anda bisa menghubungi Dokter jaga yang ada di dalam sistem. Bisa berkonsultasi dengan mudah dan tidak bayar. Jangan takut, para Dokter Jaga ini sudah digaji oleh Pemerintah Tangerang Selatan.

Semua konsultasi baik dalam bentuk tulisan (chatting) maupun telepon secara daring akan dicatat. Ada sistem yang memungkinkan hasil analisa dan konsultasi dari dokter yang lebih junior akan diperiksa ulang kebenarannya oleh dokter yang lebih senior agar dijamin tidak terjadi kesalahan dalam analisa dan memberikan solusi.

Ketika seorang Dokter Junior kebingungan, maka dia bisa segera meneruskan kontak pada Dokter yang lebih senior di dalam sistem. Apabila ternyata harus masuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit, maka Dokter Jaga di dalam sistem akan memerintahkan Pasien untuk pergi kesana.

Di Puskesmas yang akan buka 24 Jam di setiap kelurahan, warga yang datang tadi akan diperiksa kondisi fisiknya dan apabila diperlukan akan segera direkomendasikan masuk Lab. Hasil dari analisa semua tercatat dan akan ada di Catatan Medis Pasien. Hal ini sangat penting ketika Dokter yang menangani menyatakan tidak sanggup melayani dan harus merujuk ke Rumah Sakit atau Dokter yang lebih senior.

Demikian seterusnya. Apabila Dokter dan Rumah Sakit di Tangerang Selatan tidak sanggup menangani akan diteruskan ke wilayah yang lain yang bisa memberikan tindakan yang diperlukan. Kesalahan diagnosa atau keraguan pasien atas diagnosa seorang Dokter bisa dengan cepat dibandingkan dengan Dokter lainnya. Setiap kesalahan diagnosa akan mengurangi kredibilitas Dokter yang bersangkutan, dan setiap Dokter yang banyak diminati akan naik kredibiltasnya.

Lebih lanjut, apabila ada suatu penyakit yang membutuhkan dukungan dana besar, maka sistem akan menghubungkan dengan warga lainnya. Warga yang sakit atau kecelakaan dan membutuhkan bantuan uang segera akan diinformasikan oleh sistem tergantung dari besar biaya yang dibutuhkan.

Apabila biayanya tidak terlalu besar maka kesempatan untuk berbagi atau donasi akan disebarkan sistem kepada warga satu RT, apabila lebih besar sistem akan naik terus ke warga se-RW, se-Kelurahan, se-Kecamatan, dan sampai level tertinggi di Tangerang Selatan yaitu warga se-Kota.

Bayangkan apabila dana yang dibutuhkan untuk seorang warga agar tertolong hidupnya mencapai Rp 1 milyar, maka dengan jumlah KK yang 10 ribu orang, masing-masing warga cukup memberikan donasi Rp 100 ribu. Tentunya ini bisa dilakukan dengan cepat, lebih cepat dari sistem BPJS saat ini. Walikota Anda akan memonitor siapa warga yang tidak suka melakukan donasi dan akan direkomendasikan untuk mengikuti pelatihan Bela Negara dari Pemerintah.

Kita semua akan berjuang bersama-sama agar tidak ada satu warga pun yang menderita sakit baik ringan ataupun parah separah apapun, tidak mendapat pertolongan ketika membutuhkan.

Selanjutnya mengenai Pendidikan.

Sudah tentu dari SD sampai SMA mestilah benar-benar gratis. Barulah ketika masuk Perguruan Tinggi kita akan menyusun proyek magang agar setiap anak bisa dan harus membiayai dirinya sendiri di Perguruan Tinggi. Prinsipnya setelah berusia 18 tahun di Tangerang Selatan tidak boleh ada anak yang masih bergantung kepada orang tuanya untuk membiayai hidupnya, demi kebaikan dirinya sendiri dan orang tuanya serta tatanan masyarakat kita semua.

Sistem pendidikan yang ada akan ditingkatkan untuk bisa mencapai pendewasaan anak di usia 18 tahun. Budi pekerti dan kepahaman ilmu baik fisik maupun sosial akan ditingkatkan. Konsep pendidikan akan dibangun agar anak bisa berpikiran mandiri dan tidak mudah tertipu jebakan kehidupan.

Anak akan cerdas dalam bidang kehidupan dasar seperti perihal keagamaan, perekonomian, teknologi, dan bidang kreatifitas seperti seni dan budaya menjadi hal yang utama. Cerdas agar tidak mudah tertipu oleh pengusaha serakah maupun pemimpin atau sistem yang memperbodoh.

Mengenai sistem pendidikan ini, terlalu panjang untuk bisa disampaikan disini. Di lain waktu Insya Allah akan dilanjutkan dalam sebuah artikel tersendiri. Sebagaimana yang dilakukan dalam bidang kesehatan, dalam bidang pendidikan pun saat ini Pasangan Calon saya sedang menyusun sistem pendidikan dengan memanfaatkan sistem Kecerdasan Buatan (artificial intelligent).

Kita akan mencetak generasi masa depan yang berkualitas sangat unggul. Calon Pemimpin dan Pengusaha masa depan sesuai dengan bidang dan kapabilitas atau minat dan bakat yang dimiliki setiap anak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Dengan Kepemimpinan sebagaimana yang disampaikan di atas, saya mengajak segenap masyarakat Tangerang Selatan untuk bersatu padu mewujudkan Visi dan Misi Tangerang Selatan sebaik-baiknya. Kita akan menjadikan slogan CERDAS, MODERN, dan RELIGIUS menjadi nyata.

Kepada Warga Negara di luar Tangerang Selatan lihatlah yang kami miliki dalam artikel ini dan bantulah untuk mewujudkan cita-cita kami yang sederhana namun tinggi. Maka lihatlah ini adalah tawaran kepada setiap Anda untuk berinvestasi di Tangerang Selatan.

Atas pencalonan diri saya, seorang kawan berkata: “Buatkan KTP Tangerang Selatan”. Ya demikian adalah pemikiran yang logis, apabila pembangunan kita berhasil bukankah tinggal di Tangerang Selatan akan lebih menyenangkan dibandingkan wilayah lainnya? Kita sedang membangun mimpi yang nyata. Barangkali Anda berminat untuk pindah rumah dari sana kemari? Mari kemari, masih ada waktu 3 tahun sebelum saya membutuhkan suara Anda untuk memilih.

Mari berhijrah ke Tangerang Selatan, kita akan berjuang menjadikan rumah kita wilayah yang Madani sebagaimana dulu Rasulullah SAW membangun Madinah, Nabi Musa AS berhijrah dari Mesir ke Jerusalem, dan Isa Al Masih menegakkan kembali Jerusalem. Mudah-mudahan ketika banyak orang baik dan berilmu datang kemari semakin mudah usaha membangun Tangerang Selatan, dan kalau berbondong-bondong ada massa pindah kemari, harga tanahnya dipastikan naik semakin tinggi.

Semua karena dan dimulai dari mimpi, mudah-mudahan impian saya bukan mimpi yang konyol.


P E N U T U P

Saya adalah seorang Penulis, untuk mengenal lebih dalam siapa saya bisa membaca buku-buku yang telah saya tulis.

Buku Pertama adalah The Constant Happiness bisa dibaca di:

Buku Kedua adalah Hikmat Membangkitkan Pancasila, bisa dibaca di:

Atau Anda bisa datang ke rumah kami di:

Puri Bintaro Residence 1, Blok D No 25, Jalan Aria Putra, Ciputat, Tangerang Selatan.

Tidak seperti calon Walikota atau Bupati pada umumnya, saya bukan orang yang punya modal banyak, hidup kami sederhana dan biasa-biasa saja. Karenanya ketika ada yang bertanya darimana modalnya? Saya menjawab: “Setiap 1000 orang mau mendukung saya dengan sungguh-sungguh ada dana kampanye sebesar Rp 250 Juta yang masuk.” “Wah, dari Pengusaha ya?” “Bukan, dari jualan buku.”

Buku Hikmat yang alamat blognya ada di atas, walaupun semua disimpan di blog dan ada versi PDF yang bisa diunduh gratis, ada versi cetak yang dijual dengan harga Rp 250 ribu.

Setiap yang membeli ada kesempatan balik modal ketika turut menjualkan Buku Hikmat karena untuk perantara pertama ada pembagian keuntungan Rp 80 ribu, perantara kedua Rp 40 ribu, perantara ketiga 20 ribu dan seterusnya dengan total 5 tingkat.

Dengan begitu setiap yang membantu saya dalam berkampanye dengan menjadi relawan atau tim sukses ada kemungkinan mendapatkan uang yang lumayan disini. Dengan menjual 10 buku dan pembeli buku mau terus menjual lagi 10 buku akan mendapat uang Rp 4,8 Juta. Dan kalau saja setiap orang yang di bawahnya mau dan berhasil menjual masing-masing 10 buku, maka uang yang diterima dari modal Rp 250 ribu totalnya adalah Rp 24,8 Juta dari menjual 10 Buku saja! Dan bahkan sebetulnya masih bisa lebih…

Buku Hikmat adalah usaha saya menyampaikan Hikmah dari Kitab Suci. Isinya adalah Syair yang memiliki makna-makna simbolis, makna simbolisnya dibuat serupa dengan apa yang ada terutama dalam Al Quran, Alkitab, dan Bhagawad Gita.

Dengannya boleh dibahasakan bahwa apa yang saya tulis di atas tentang usaha membangun Tangerang Selatan bukan berasal dari kepandaian dan olah pikir saya semata, banyak yang berpartisipasi disini, orang-orang spesial yang perjalanan hidupnya adalah anugrah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Hanyalah saya seorang anak manusia yang menemukan jejak langkah dan petilasan sujudnya para Utusan Tuhan Yang Mulia sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci.

Terakhir, seharusnya Anda mulai bertanya-tanya, “Siapa saya?”

“Pastinya saya bukan Penyair Gila yang diabadikan di QS 37:36.”

Nama saya Aryandi Yogaswara, mencalonkan diri sebagai Walikota Tangerang Selatan tahun 2020, Anda boleh panggil saya Arya, mohon dukungan tulusnya semata karena mengharap Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.”

*****

Aryandi Yogaswara, lahir di Bandung 1 Mei 1980 atau 15 Jumadil Akhir 1400 H. Besar di kota Cianjur dan kuliah di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, dalam buku-buku dan tulisannya menggunakan nama pena Arya nama panggilan yang diperoleh dalam sebuah mimpi.
Berikut ini riwayat pengalaman bekerja selepas lulus kuliah:

2001-2002            CV Agroteknik Abadi – Lampung sebagai Kepala Produksi
2002-2004            PT Sarandi Karya Nugraha – Sukabumi, Jabar sebagai Kepala Proyek Ambulan
2005-2006            PT Arisma Data Setia – Jakarta, sebagai Sales Engineering
2007                      Bekerja sendiri sebagai pembicara seminar motivasi ke sekolah-sekolah di Cianjur dan Sukabumi
2007-2011            PT Trimedia Persada - Jakarta, sebagai Direktur Penjualan.
2012-2014            Autodesk Inc. - Jakarta, sebagai Maufacturing Sales Manager
2015-2016            Integraph Corp. - Jakarta sebagai Sector Director untuk area Industri Maritim di wilayah Indonesia
2016-sekarang   Bekerja sendiri sebagai Penulis dan Pembicara

Buku The Constant Happiness ditulis tahun 2015 ketika masih bekerja di Intergraph sebuah perusahaan Amerika yang memungkinkan penulis melakukan perjalanan ke NASA di Huntsville, Alabama, USA. Pada akhirnya di awal 2016 penulis memutuskan untuk berhenti bekerja dari Intergraph dan memulai perjalanan sebagai seorang penulis dan pembicara.

Semangatnya untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih berbahagia karena Rahmat dari Allah Yang Maha Kuasa.

Pada tahun 2017 menyelesaikan penulisan buku Hikmat Membangkitkan Pancasila. Buku yang ditujukan untuk kebangkitan besar bangsa Indonesia menjadi bangsa Mercusuar Dunia dengan terpilihnnya 700an Pemimpin Indonesia yang jujur, adil, amanah, dan cerdas, serta memiliki Hikmat/Kebijaksanaan sebagai anugrah dari Yang Maha Kuasa sehingga pantas menjadi perwakilan dari segenap rakyat Indonesia di tahun 2019.

***

AJAKAN UNTUK BERPARTISIPASI DAN BERKONTRIBUSI

Skema berikut ini dibuat agar Kita bisa mendapat dana kampanye tanpa harus meminta bantuan kepada “Pengusaha Besar” yang biasanya memberikan bantuan karena ingin mendapatkan proyek dengan cara yang tidak pantas dari Pemerintah yang kemudian Terpilih.

A.      Partisipator

Adalah menjadi tim Sukses atau Sukarelawan aktif. Untuk menjadi Sukarelawan Anda harus terlebih dulu bertemu dengan Arya. Kemudian ada kode etik yang harus diikuti dan Anda berjanji untuk memenuhi sebaik-baiknya.

Setelah resmi menjadi “Sukarelawan Arya” Anda akan mendapat sebuah Kartu Tanda Pengenal dengan Nomor ID yang unik, serta seperangkat kartu nama dan keanggotaan dalam LSM Sukarelawan Arya.

Tugas pertama adalah aktif meneruskan artikel ini kepada siapapun dan dimanapun baik yang Anda kenal maupun sebelumnya tidak dikenal (door to door).

Ketika ada warga yang bersimpati dan berkehendak untuk mendukung Kampanye ini, barangkali ada warga yang memiliki keluangan rezeki sehingga mau memberikan donasi materi. Dalam setiap donasi yang diberikan Anda berhak mendapat Ongkos Operasional dengan skema sebagai berikut:

Level
Keterangan
Ongkos Operasional
A
Arya
20 %
B
Kontributor
20 %
C
Adalah yang memperkenalkan D kepada Arya
10 %
D
Adalah yang memperkenalkan E kepada Arya
20 %
E
Adalah yang menyampaikan artikel kepada warga langsung
30 %

Partisipator yang cocok untuk melakukan kerja ini akan didominasi oleh para anak muda, mereka yang memiliki keluangan waktu dan semangat perubahan yang besar. Selain menjalankan idealisme sebagaimana yang disampaikan Arya, menjadi partisipator membuka jalan untuk meraih rezeki dari Yang Maha Kuasa.

Bayangkan apabila dalam sehari bisa menyebarkan 100 artikel, itu berarti dalam sebulan 2000an artikel. Apabila setengahnya menyumbang Rp 5 ribu, potensi terkumpul dana adalah 5 Juta. Potensi uang operasional yang diperoleh level E adalah 1,5 Juta, level D yang didukung 10 orang level E adalah 10 Juta, dan C yang didukung 10 orang level D adalah 50 Juta.

Skema di atas adalah seperti perhitungan MLM (Multi Level Marketing), dalam bentul Lembaga Swadaya Masyarakat, menjadi Sukarelawan Arya memungkinkan Anda untuk mendapat penghasilan yang lumayan besar. Calon Walikota Anda ingin menjamin bahkan dengan menjadi Sukarelawan hidup Anda menjadi lebih baik, apalagi setelah Arya menjadi Pemimpin. Dengan ini semoga Anda semua bertambah keyakinan bahwa ketika Arya benar menjadi Walikota akan terjadi keajaiban di Tangerang Selatan karena turunnya Rahmat dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

B.      Kontributor

Adalah para Tim Ahli di Belakang Layar. Mereka yang dinilai berjasa besar dalam jalan meraih kemenangan Tangerang Selatan 2020.

Mereka yang memiliki kemampuan misalnya dalam bidang Akademis sehingga bisa memberikan sumbangsih tulisan seperti essai untuk mendukung Program Unggulan yang dikeluarkan oleh Arya, tim yang menguasai kemampuan dalam bidang teknologi dan informasi, para Penasehat yang memiliki Hikmat dan Kebijaksanaan, dan lain sebagainya.

C.      Donatur

Adalah mereka yang setelah membaca artikel-artikel yang disampaikan tergerak hatinya untuk memberikan sumbangsih materi atau donasi sebagai doa yang nyata dan harapan untuk Tangerang Selatan yang lebih baik di 2020.

Berapapun yang diberikan tidak masalah, barangkali Rp 2000 untuk sekedar mengganti uang fotokopi, atau Rp 5000 karena kasihan kepada sukarelawan yang memberikan artikel, atau Rp 10.000 karena bersimpati dengan perjuangan perubahan, dan mungkin juga Rp 20.000 saking semangatnya, dan seterusnya.


Apabila berkenan untuk dituliskan nama, maka nama Anda akan terdaftar di daftar Para Donator. Daftar ini akan disimpan di blog http://bukuhikmat.blogspot.co.id di bagian Menuju Walikota Tangsel 2020 sebagaimana daftar semua Sukarelawan Arya berikut No ID-nya bisa ditemukan disitu untuk mengecek keabsahan Kartu Tanda Pengenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar