Selasa, 14 Maret 2017

1:6 Kesombongan



1:6 Kesombongan

Sekonyong-konyong sebagian manusia
menjadi sombong, takabur, dan membanggakan diri.

Tidak bersyukur 
atas nikmat kehidupan yang diberikan
padahal dulu mereka dalam ketidakberdayaan yang besar.

Maka pantaskah yang dulunya setetes air mani
yang tidak berdaya
menjadi demikian sombong?

___

Penjelasan:

Melanjutkan penjelasan di Bait 1:5, ternyata bagaimana pun akan ada manusia yang tidak melihat kehidupan sebagai anugrah dari Yang Maha Kuasa. Sebagian mereka menjadi sombong, lupa siapa dirinya dahulu dan bertindak tidak pantas kepada sesamanya manusia.

Mereka inilah yang keluar dari janji Tuhan untuk memberikan jalan kenikmatan dalam menjalani hidup. Maka dipastikan hidupnya tidak bahagia secara hakiki atau konstan. Kebahagiaan yang diperoleh dari manusia seperti ini hanyalah kebahagiaan yang semu atau sementara.

Jiwanya tidak tenang karena harus selalu loncat dan lari dari satu kebahagiaan yang mesti diusahakan dengan berbagai cara ke kebahagiaan semu dan sementara lainnya.

Ini bukan jalan hidup yang memberikan kenikmatan, sebelum akhirnya manusia seperti ini menundukan diri kepada Tuhan dan menghilangkan kesombongan kepada sesama manusia dengan banyak melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan yang merugikan atau menyusahkan manusia lainnya, maka hidupnya tidak akan bisa menjadi tenang.

Tanpa memahami hakikat kehidupan, 
tidak ada orang kaya yang bahagia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar